prasangka,diskriminasi,dan etnosentrisme

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
“PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI REMAJA”








NAMA      : Nada Kusuma Larasaki
KELAS      : 1IA13
NPM          : 57417345


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA












KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. berkat limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME  ini diajukan untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan ini, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang mendasar. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk makalah ini.
            Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami, dan memberikan informasi bagi pembaca. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kata yang kurang berkenan dalam makalah ini.
Depok, 8  Januari 2018


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I    PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
1.2       Perumusan Masalah
1.3       Tujuan Masalah
BAB II   PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Prasangka
2.2       Pengertian Diskriminasi
2.3       Pengertian Etnosentrisme
BAB III  PENUTUP
3.1.    Kesimpulan
3.2.    Saran
DAFTAR PUSTAKA




BAB I  
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa,adat istiadat, bahasa daerah,serta agama yang berbeda beda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta ciri khas suku bangsa tertentu.Keragaman tersebut di satu sisi, kita mengakuinya sebagai khazanah  budaya yang bernilai tinggi. Akan tetapi di sisi lain,ketika dua karakter sosial dan budaya  bertemu, membuat mereka benar-benar menjadi dua suku berbeda, seperti air dan minyak, Banyak pihak juga yang menilai bahwa masyarakat Indonesia saat ini merupakan masyarakat yang senang menduga-duga atau berprasangka.Penilaian itu tentu bukan tanpa dasar.Saat ini masyarakat Indonesia memiliki kecurigaan yang akut terhadap segala sesuatu yang berbeda atau dikenal dengan istilah heterophobia.  Segala sesuatu yang baru dan berbeda dari umumnya orang akan ditanggapi dengan penuh kecurigaan termasuk antar suku atau etnis. Kehadiran anggota kelompok yang berbeda apalagi berlawanan akan dicurigai membawa misi-misiyang mengancam. Ada juda yang diskriminatif, dan etnosentrisme.

1.2   RUMUSAN MASALAH
Dari uraian  latar belakang masalah perumusan masalah yang dapat diambil adalah :
1.      Apa yang dimaskud dengan Prasangka ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Diskriminsasi ?
3.      Apa perbedaan dari Prasangka dan Diskriminasi ?
4.      Apa penyebab timbul nya Prasangka dan Diskriminasi ?
5.      Bagaimana cara untuk mengurangi atau menghilangi Prasangka dan Diskriminasi?
6.      Apa yang dimaksud dengan Etnosentrisme ?        











BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Prasangka
           
Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional.
·         John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori :
1.      Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
2.      Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
3.      Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.

2.2     Pengertian Diskriminasi
             Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, Ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.        Diskriminasi langsung :
terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
2.        Diskriminasi tidak langsung :
 terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat       diterapkan di lapangan
2.3   Perbedaan Prasangka Dengan Diskriminasi
Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negarif terhadap orang, obyek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui setelah ia bertindak atau beringkah laku.
Sikap negatif disebut juga prasangka, walaupun sikap prasangka juga bisa bersifat positif dalam kondisi tertentu. Dalam pengertian ini, sikap prasangka lebih cendrung ke arah negatif karena pengaruh dari faktor lingkungan, sikap dan ego yang tinggi, serta mudah terprovokasi dengan orang lain tanpa ada bukti yang jelas, dan hanya bisa berprasangka dengan orang lain.
           Seseorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya, akan tetapi seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu prasangka. Sikap berprasangka jelas tidak adil, karena sikap yang diambil hanya berdasarkan   pada pengalaman atau apa yang didengar. Apabila muncul sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, maka  akan terjaadi pertenangan sosial yang lebih luas yang akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dan kerugian yang cukup besar dalam berbagai aspek.
Perbedaan Kepentingan
           Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
           Perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
2.4   Penyebab Timbulnya Prasangka Dan Diskriminasi
1.      Latar belakang sejarah
2.      Perkembangan sosio, kultural, dan situasional
3.      Bersumber dari faktor kepribadian
4.      Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama
2.5   Upaya Untuk Mengurangi Atau Menghilangkan Prasangka Dan Diskriminasi
1.      Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2.      Perluasan kesempatan belajar
3.     Sikap terbuka dan lapang dada  
      2.6 Pengertian Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri  sebagai suatu yang prima, yang terbaik, mutlak dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk membedakannya dengan kebudayaan lain.
Etnosentrisme nampaknya merupakan gelaja sosial yang bersifat universal dan secara tidak sadar telah kita lakukan. Dengan demikian etosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menilai atau membandingkan budaya yang satu dan yang lainnya. Etnosentrisme merupakan bisa dibilang dasar ideologi dari chauvinisme pada saat era seorang Hittler karena menganggap bangsanya ( Jerman ) merupakan bangsa yang paling kuat, tangguh dan berkuasa.
Baik sifat diskriminasi dan etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Etnosentrisme memiliki 2 tipe :
1.      Etnosentrisme Fleksibel
 Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara meletakkan etnosentrisme dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap suatu realitas didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.
2.      Etnosentrisme Infleksibel
            Etnosentrisme ini dicirikan dengan ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.

           


BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Prasangka, diskriminasi, dan etnosentrisme tidak baik untuk kita dan lingkungan kita. Sebaiknya kita menjauh dari perbuatan perbuatan seperti prasangka buruk, diskriminasi, etnosentrisme dan kita harus saling menghargai terhadap sesama.
3.2  SARAN
Harus selalu berpikir positive thinking dan lapang dada terhadap semua sesuatu.

                  

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Prasangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHU TEK MAKANAN KHAS SURABAYA

DRAMA KOREA